Al-Ula, Surga Tersembunyi di Saudi: Pesona Gurun, Sejarah, dan Keajaiban Alam

Galmare

Batu raksasa berbentuk gajah yang menjadi ikon Al-Ula

Setelah melaksanakan umroh di Tanah Suci, tidak ada salahnya kamu mengunjungi Al-Ula untuk pengalaman yang lebih seru dan berkesan.

Kawasan yang disebut-sebut sebagai surga tersembunyi ini menyimpan pesona alam, sejarah kuno, hingga keajaiban arkeologi yang memukau.

Seperti apa keindahan dan fakta-fakta menarik di baliknya? Yuk, simak selengkapnya di sini.

Sekilas Tentang Al-Ula

Kawasan hijau Al-Ula

Al-Ula terletak di barat laut Arab Saudi, sekitar 400 kilometer di utara Madinah. Kawasan ini dikelilingi oleh formasi batu pasir raksasa dan lembah hijau yang menakjubkan, menciptakan kontras indah di tengah hamparan gurun yang luas.

Sejak ribuan tahun lalu, Al-Ula dikenal sebagai jalur perdagangan penting yang menghubungkan Semenanjung Arab dengan Suriah dan Mesir. 

Baca Juga: Rekomendasi Trip ke Mesir Setelah Umroh: Manfaatkan Visa Multiple Entry

Kota kuno ini menjadi persinggahan utama para pedagang rempah dan kafilah dari berbagai wilayah Timur Tengah.

Dalam perjalanan sejarahnya, Al-Ula pernah menjadi rumah bagi beberapa peradaban besar, termasuk Kerajaan Dadan, Kerajaan Lihyan, dan Kerajaan Nabatea yang juga dikenal sebagai pembangun kota Petra di Yordania. 

Jadwal Umroh Terbaru

Selain kaya sejarah, Al-Ula juga menyimpan kisah keagamaan dan legenda yang kuat. Dalam catatan lama disebutkan bahwa wilayah ini dahulu pernah dihuni oleh kaum Tsamud, yang dikenal karena kemampuan mereka memahat batu dan membangun rumah di tebing-tebing.

Menurut kisah dalam Al-Qur’an, kaum Tsamud mendapat peringatan dari Nabi Saleh AS untuk meninggalkan kesyirikan dan kembali ke jalan yang benar. 

Namun, mereka menolak hingga akhirnya ditimpa azab berupa gempa besar yang menghancurkan peradaban mereka.

Dalam perjalanan sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW juga pernah melintasi kawasan Al-Ula saat menuju Tabuk. 

Dikisahkan, beliau mempercepat langkah dan enggan meminum air dari wilayah ini karena mengingat tempat tersebut pernah menjadi lokasi kebinasaan kaum terdahulu. 

Daya Tarik Al-Ula yang Memikat

1. Lanskap Gurun yang Spektakuler

Jabal Al-Fil (Elephant Rock)

Al-Ula terkenal dengan bentang alamnya yang menakjubkan. Gurun luas dengan batuan pasir berwarna kemerahan berpadu dengan lembah hijau dan formasi batu yang unik. 

Salah satu yang paling terkenal adalah Jabal Al-Fil (Elephant Rock), batu raksasa berbentuk gajah yang menjadi ikon Al-Ula.

Menikmati matahari terbit atau terbenam di antara formasi batu ini memberikan pengalaman visual yang luar biasa, seolah menyaksikan karya seni alami yang terbentuk selama jutaan tahun.

Tak jauh dari kawasan utama, terdapat juga zona konservasi alam yang menjadi rumah bagi beragam flora dan fauna khas gurun. 

Pemerintah Arab Saudi melalui Royal Commission for AlUla terus mengembangkan program eco-tourism agar pelestarian lingkungan tetap berjalan beriringan dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

2. Jejak Sejarah Kuno yang Menakjubkan

Mada’in Saleh

Selain pemandangan alam, Al-Ula juga menyimpan banyak situs arkeologi bersejarah. Salah satu yang paling terkenal adalah Mada’in Saleh (Hegra), yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2008, menjadi situs pertama di Arab Saudi yang memperoleh penghargaan tersebut. 

Hegra dibangun oleh bangsa Nabatea sekitar abad ke-1 SM hingga abad ke-1 M. Situs ini berisi lebih dari seratus makam batu yang dipahat dengan detail luar biasa, mencerminkan kemahiran bangsa Nabatea dalam arsitektur dan perencanaan kota.

Selain Hegra, terdapat juga Dadan dan Jabal Ikmah, dua lokasi yang sering disebut sebagai “perpustakaan terbuka di tengah gurun.” 

Di sini, ribuan prasasti dan inskripsi kuno dalam berbagai bahasa merekam kisah tentang perdagangan, pemerintahan, dan kehidupan masyarakat ribuan tahun lalu.

3. Sentuhan Modern dan Festival Seni

Setiap tahun, kawasan ini menjadi tuan rumah berbagai acara kelas dunia, seperti Winter at Tantora Festival, yang menampilkan pertunjukan musik, budaya, dan kuliner khas Arab.

Baca Juga: Mengapa Uzbekistan Harus Ada di Daftar Liburanmu Selanjutnya

Salah satu ikon modernnya adalah Maraya Concert Hall, gedung pertunjukan megah dengan dinding yang seluruhnya dilapisi cermin. Pantulan lanskap gurun di permukaannya menciptakan pemandangan yang spektakuler dan tak terlupakan. 

Bangunan ini bahkan tercatat sebagai gedung cermin terbesar di dunia, menjadi simbol perpaduan sempurna antara sejarah dan seni kontemporer di tengah padang pasir.

Cara Menuju Al-Ula dan Waktu Terbaik Berkunjung

Al-Ula

Kamu dapat terbang langsung ke Bandara Internasional Al-Ula (ULH) dari kota besar seperti Riyadh, Jeddah, atau Madinah.

Setibanya di bandara, perjalanan dapat dilanjutkan dengan mobil sewaan atau taksi menuju pusat kota, atau langsung ke situs-situs wisata utama di Al-Ula.

Sebagai alternatif, perjalanan darat dari Madinah memakan waktu sekitar 3–4 jam. Sepanjang perjalanan, kamu akan disuguhi pemandangan gurun yang menakjubkan.

Musim terbaik untuk berkunjung ke Al-Ula adalah Oktober hingga Maret, ketika suhu lebih sejuk dan nyaman untuk berbagai aktivitas di luar ruangan. 

Pada periode tersebut, kawasan Al-Ula juga sering menjadi tuan rumah festival seni dan budaya, sehingga pengalaman wisata akan semakin lengkap dan berkesan.

Penutup

Al-Ula memang pantas disebut sebagai surga tersembunyi di Arab Saudi, karena setiap sudutnya menawarkan pengalaman unik dan tak terlupakan. 

Perjalanan ke Al-Ula adalah kesempatan untuk menyelami sejarah kuno, menikmati keindahan alam, dan merasakan perpaduan tradisi dengan inovasi modern.

Setelah menunaikan umroh, Al-Ula bisa menjadi destinasi liburanmu berikutnya. Tempat ini juga cocok bagi siapa saja yang ingin merasakan keajaiban Arab Saudi yang berbeda dari biasanya, mulai dari lanskap gurun yang menakjubkan hingga situs budaya yang kaya sejarah.

Bagikan:

Tags

Leave a Comment