Nabi yang Hampir Disembelih: Kisah Pengorbanan Nabi Ismail

Dafa Nur

nabi yang disembelih

Kisah Nabi Ismail yang hampir disembelih oleh ayahnya, Nabi Ibrahim, adalah salah satu peristiwa paling penting dalam sejarah Islam.

Pengorbanan ini mencerminkan ketaatan luar biasa Nabi Ibrahim kepada Allah dan kesediaan Nabi Ismail untuk menerima Disembelih perintah-Nya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas kisah pengorbanan tersebut, hikmahnya, dan bagaimana peristiwa ini menjadi bagian penting dalam ritual ibadah haji dan Idul Adha.

Latar Belakang Kisah Nabi Ismail

nabi yang disembelih

Nabi Ismail adalah putra pertama Nabi Ibrahim dari istrinya, Siti Hajar.

Nabi Ibrahim sangat mendambakan keturunan, dan setelah penantian yang panjang, Allah SWT mengaruniakan Nabi Ismail kepada beliau.

Kisah pengorbanan ini dimulai ketika Nabi Ismail masih berusia belia yaitu berumur 6-7 tahun, tetapi Allah menguji ketaatan Ibrahim dengan perintah yang sangat berat: menyembelih putranya sendiri.

Allah SWT menyampaikan perintah ini melalui mimpi yang dialami Nabi Ibrahim. Dalam Islam, mimpi para nabi dianggap sebagai bentuk wahyu dari Allah.

Setelah memahami mimpi tersebut, Nabi Ibrahim dengan penuh ketundukan dan ketaatan siap melaksanakan perintah itu, meskipun sangat berat.

Baca Juga: Kisah Mukjizat Nabi Ilyas AS: Melawan Penyembah Berhala

Kesediaan Nabi Ismail untuk Dikurbankan

Salah satu momen paling mengharukan dalam kisah ini adalah reaksi Nabi Ismail saat diberitahu oleh ayahnya tentang perintah Allah.

Ketika Nabi Ibrahim menyampaikan bahwa ia diperintahkan oleh Allah untuk Disembelih, Nabi Ismail tidak menunjukkan ketakutan atau keberatan.

Sebaliknya, Ismail menjawab dengan penuh keyakinan dan keberanian:

“Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (kepadamu); insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” (QS. As-Saffat: 102)

Jawaban ini menunjukkan ketaatan dan kepasrahan total Nabi Ismail kepada Allah.

Bagi seorang anak, menerima kenyataan bahwa dirinya harus disembelih tentu tidak mudah, tetapi Nabi Ismail memahami bahwa perintah Allah harus diutamakan di atas segalanya.

Mukjizat Penggantian dengan Domba

Ketika Nabi Ibrahim bersiap untuk menyembelih putranya dan meletakkan pisau di leher Nabi Ismail, Allah SWT menunjukkan kasih sayang-Nya dengan menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba.

Sebagai tanda bahwa pengorbanan mereka telah diterima, Nabi Ismail tidak jadi disembelih, dan Allah mengirimkan seekor domba untuk disembelih sebagai gantinya.

Allah berfirman:

“Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS. As-Saffat: 107)

Peristiwa ini menunjukkan bahwa Allah tidak bermaksud mencelakakan Nabi Ismail, melainkan menguji kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Ujian ini juga mengajarkan kepada umat manusia tentang nilai pengorbanan dan keikhlasan dalam menjalankan perintah Allah.

Umroh murah

Hikmah dari Kisah Pengorbanan Nabi Ismail

Kisah Nabi Ismail yang hampir disembelih oleh ayahnya mengandung berbagai hikmah penting yang dapat kita ambil dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Ketaatan Mutlak kepada Allah
    Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail sama-sama menunjukkan contoh ketaatan mutlak kepada Allah, tanpa keraguan dan tanpa pamrih. Meskipun perintah yang diberikan sangat berat, mereka tetap melaksanakannya dengan penuh keikhlasan.
  2. Keikhlasan dalam Berkorban
    Kisah ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya berkorban demi Allah. Pengorbanan tidak hanya berarti dalam bentuk harta atau fisik, tetapi juga tentang kesiapan untuk menyerahkan apa yang paling berharga dalam hidup kita jika Allah memerintahkan.
  3. Rahmat dan Kasih Sayang Allah
    Kisah ini memperlihatkan bahwa di balik setiap ujian yang berat, ada rahmat Allah yang besar. Allah menggantikan Nabi Ismail dengan domba sebagai bentuk kasih sayang-Nya, dan dari sini kita belajar bahwa setiap cobaan yang diberikan Allah akan selalu diiringi dengan kemudahan.
  4. Fondasi Ibadah Qurban dalam Idul Adha
    Kisah pengorbanan Nabi Ismail inilah yang menjadi dasar dari pelaksanaan ibadah qurban saat Idul Adha. Umat Muslim di seluruh dunia menyembelih hewan qurban sebagai simbol ketaatan dan pengorbanan kepada Allah, mengikuti jejak Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Pengaruh Kisah Ini dalam Ibadah Haji

Kisah pengorbanan Nabi Ismail juga memiliki keterkaitan dengan ibadah haji, khususnya dalam ritual penyembelihan hewan qurban pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Selain itu, lempar jumrah yang dilakukan saat haji juga mengingatkan kita pada peristiwa ketika Nabi Ibrahim menggagalkan godaan setan yang berusaha menghalanginya dari melaksanakan perintah Allah.

Setiap jamaah haji yang melakukan penyembelihan hewan qurban sebenarnya sedang meneladani ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Oleh karena itu, peristiwa ini sangat penting dalam sejarah Islam dan menjadi pelajaran abadi tentang pentingnya ketaatan, pengorbanan, dan keikhlasan kepada Allah SWT.

Baca Juga: Hijir Ismail: Keistimewaan dan Keutamaannya dalam Ibadah Haji dan Umroh

Penutup

Kisah Nabi Ismail yang hampir disembelih oleh Nabi Ibrahim adalah salah satu pengorbanan terbesar yang tercatat dalam sejarah Islam.

Allah SWT menjadikan kisah ini sebagai teladan bagi seluruh umat Muslim untuk selalu taat dan berserah diri kepada perintah-Nya, serta mengajarkan bahwa di balik setiap ujian selalu ada hikmah dan rahmat yang besar.

Peristiwa pengorbanan ini juga menjadi dasar dari ibadah qurban yang dilaksanakan oleh umat Muslim setiap Idul Adha, sebagai bentuk penghormatan terhadap kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail serta wujud syukur kepada Allah SWT.

Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah ini dan selalu istiqamah dalam menjalankan perintah Allah.

Bagikan:

Dafa Nur

Islamic Content Enthusiast

Leave a Comment